Patah hati dan patah hati
Jangan underestimate ama judulnya donk. Gwe emang baru putus yang berujung patah hati…tapi gwe janji…gwe lagi g melankolis…so I’m not a melodrama queen,Jadi gwe g menye-menye*) nulisnya…gwe cuma pengen berbagi pengalaman aja…(h*%$#kkkkkk...kayak berpengalaman aja gwe...)
Ya sih,emang kalo putus tuh menyakitkan. Ga hanya untuk yang DIPUTUSIN tapi juga untuk yang MUTUSIN.
bila gwe jadi pihak yang mutusin maka
- gwe harus merasakan kondisi tidak menyenangkan yang membuat gwe harus ambil keputusan gwe harus putus
- gwe harus, dengan penuh pertimbangan dan kata-kata yang tepat, mengucapkan kata-kata minta diputusin
- gwe jadi pemeran antagonis yang melukai hati pemeran protagonis
- gwe harus menghadapi hari-hari baru tanpa orang yang biasanya selalu ada di sekitar gwe...intinya siap-siap untuk kehilangan
- dan gwe harus siap menerima bahwa mantan gwe menemukan pasangan baru (dan harus siap kalau-kalau mantan gwe cuma butuh waktu sekian minggu untuk dapet gandengan baru)
kalo jadi pihak yang diputusin...
- gwe akan jadi korban atas kejadian percintaan yang sempurna
- gwe akan bingung dan meminta sejuta penjelasan kenapa dan kenapa gwe bisa diputusi,atas kesalahan apa
- gwe akan merasa kehilangan..kehilangan dan kehilangan...sedikit putus asa dan merasa SAKIT HATI
- gwe harus melanjutkan hidup tanpa seseorang yang selama ini gwe cintai....(dan artinya gwe bisa cari pasangan baru...)
jadi...jadi...menurut gwe...tetep aja...pasti ada sisi menyakitkannya. Tapi ada sedikit peraturan tak tertulis yang orang-orang selalu katakan saat gwe complaint mantan gwe jadian,yaitu.....
“...kan lo yang mutusin, dia yang diputusin, ya wajar donk kalo dia jadian duluan....”
Biarpun terhenyak, gwe sadar peraturan tak tertulis ini benar adanya,karena saat gwe yang diputusin....gwe pun ternyata jadian duluan (hahahahaha... pembenaran...).
Terlepas dari peraturan-peraturan setengah tidak penting itu, kayaknya beberapa hal ampuh untuk gwe dalam mengurangi rasa sakit yang diderita sekaligus mempercepat memulai hidup baru :
- Menyerahkan semuanya pada yang Kuasa. Karena hanya kepadaNya gwe bisa menggantungkan harapan dan hanya dariNya lah petunjuk hidup ini datang.
- bikin dan minta pengakuan yang jelas, kenapa gwe minta putus atau kenapa gwe diputusin. Pastinya beginian gak akan bisa gwe lakuin saat gwe minta putus atau diputusin, yang pasti gwe akan menjelaskan duduk masalahnya. Terima atau tidak itu terserah.
- gwe beresin semua barang-barang yang ada label ‘dari mantan’. Surat cinta, puisi, hadiah dan utang piutang (hehehehehehe....) dan simpen di tempat yang hanya-suatu-kali-nanti-bakal-dibuka-lagi
- lihat friendsternya. Eiiittsss....kenapa? gwe milih begini bukan karena gwe masih pengen tahu gimana kabarnya dan dengan siapa dia sekarang...ini cuma jadi shock therapy untuk hati gwe karena “more you know,more can kill you”. Meski pada awalnya membuat perut mulas dan mata berair...ternyata pada saatnya akan tiba gwe biasa-biasa saja.
- kerjakan semua pekerjaan dan bersibuk-sibuklah. Meski untuk gwe ini manjur dalam mengatasi kesedihan namun tidak untuk beberapa orang
- beli buku baru dan sisihkan waktu membacanya. Karena banyak inspirasi datang dari sebuah kisah.
- Pulang ke rumah dan perbaiki hubungan dengan keluarga. Bagaimanapun cuma keluarga yang selalu menerima kita apa adanya.
Ini bukan tips pastinya...dan ga semua orang setuju.tak mengapalah...paling g....kalo ada yang iseng baca...bisa senyum-senyum sendiri mengingat-ingat kenangan masa lalu.
Satu yang pasti, memori lah yang ga bisa dihilangkan, pasti selalu nempel dan bisa kapan aja membuat kita terkenang. Simpan saja...dan jadikan yang terindah tetap yang terindah....
Untuk cinta dan mereka yang mencinta
*)menye-menye = perasaan melow
1 comment:
hehe, mbak win... jangan sedih ya... hehe, manusia hanya bisa berencana...
La Tahzan... Mudah2an bisa jadi lebih baik dengan adanya peristiwa ini.
Ditunggu lho undangannya..
Jangan pakai lama-lama deh :) Percayakan pada Allah
Salam buat wira dan widi ya
Post a Comment