Alhamdulillah...alhamdulillah...tahun ini diberikan kesempatan bertemu dengan Ramadhan yang mulia, dengan seluruh atribut baru.Ramadahan kali ini, dinikmati di negri orang. Lupakanlah suasana ala Indonesia yang hiruk pikuk saat sahur dan buka puasa. Lupakanlah jajanan buka puasa yang dengan mudah ditemukan. Sungguh ini puasa yang sangat menantang.
Sebagai minoritas di negri ini, tidak terdengar suara azan. Mesjid terdekat berjarak 4 km (10 menit dengan kereta). Jadwal buka dan imsak didapat melalui selebaran. Dan yang sangat menarik,bulan Ramadhan tahun ini jatuh di penghujung musim panas, jadi tidak heran,durasi dari fajar hingga senja adalah 18 jam. Menarik..dan percayalah, 18 jam ternyata tidak jauh berbeda dengan 12 jam. Beruntungnya, musim panas disini tidak sepanas di negeri tropis. Sungguh Allah maha Baik. Dan jangan heran kalau ngabuburit,orang lain dengan tenangnya makan dan minum serta berpakaian seksi (it's summer time)
Ini lah Ramadhan pertama sebagai suami-istri. Tak terasa meskipun harus bangun pagi-pagi untuk menyiapkan sahur apalagi sensasi saat menyiapkan santapan buka puasa, sungguh nikmat yang tak terkira. Dan untuk pertama kalinya bikin kolak untuk buka puasa, pastinya sebelumnya yang begini pasti beli. Sungguh kurma dan segelas air putih bila dinikmati bersama suami sungguh pun...
Hal yang menyenangkan adalah saat berbuka bersama teman-teman senegara. Alhamdulillah,KBRI selalu mengadakan buka puasa bersama. Belumlagi bersama teman-teman sesama pelajar. Seru.Pastinya hidangan ala Indonesia selalu terhidang mengobati kerinduan. Tahun ini, pastinya jadwal buka bersama berkurang, disaat teman-teman di Indonesia bingung menyusun padatnya jadwal buka puasa karena keberadaan FB yang mempertemukan dengan banyak teman lama dan menambah daftar buka puasa bersama.
Sungguhpun, puasa kali ini bisa merasakan betapa Iman dan Islam lah yang menjaga. Bisa sajakan tidak menjalan puasa, toh ga bakal ada yang tahu kita puasa atau tidak. Tapi sejenak dipikirkan...Allah Maha Tahu.
Semoga Allah memberikan kemudahan, sehingga 15 hari kedepan Ramadhan ini jauh lebih baik. Amin.
Sebagai minoritas di negri ini, tidak terdengar suara azan. Mesjid terdekat berjarak 4 km (10 menit dengan kereta). Jadwal buka dan imsak didapat melalui selebaran. Dan yang sangat menarik,bulan Ramadhan tahun ini jatuh di penghujung musim panas, jadi tidak heran,durasi dari fajar hingga senja adalah 18 jam. Menarik..dan percayalah, 18 jam ternyata tidak jauh berbeda dengan 12 jam. Beruntungnya, musim panas disini tidak sepanas di negeri tropis. Sungguh Allah maha Baik. Dan jangan heran kalau ngabuburit,orang lain dengan tenangnya makan dan minum serta berpakaian seksi (it's summer time)
Ini lah Ramadhan pertama sebagai suami-istri. Tak terasa meskipun harus bangun pagi-pagi untuk menyiapkan sahur apalagi sensasi saat menyiapkan santapan buka puasa, sungguh nikmat yang tak terkira. Dan untuk pertama kalinya bikin kolak untuk buka puasa, pastinya sebelumnya yang begini pasti beli. Sungguh kurma dan segelas air putih bila dinikmati bersama suami sungguh pun...
Hal yang menyenangkan adalah saat berbuka bersama teman-teman senegara. Alhamdulillah,KBRI selalu mengadakan buka puasa bersama. Belumlagi bersama teman-teman sesama pelajar. Seru.Pastinya hidangan ala Indonesia selalu terhidang mengobati kerinduan. Tahun ini, pastinya jadwal buka bersama berkurang, disaat teman-teman di Indonesia bingung menyusun padatnya jadwal buka puasa karena keberadaan FB yang mempertemukan dengan banyak teman lama dan menambah daftar buka puasa bersama.
Sungguhpun, puasa kali ini bisa merasakan betapa Iman dan Islam lah yang menjaga. Bisa sajakan tidak menjalan puasa, toh ga bakal ada yang tahu kita puasa atau tidak. Tapi sejenak dipikirkan...Allah Maha Tahu.
Semoga Allah memberikan kemudahan, sehingga 15 hari kedepan Ramadhan ini jauh lebih baik. Amin.
No comments:
Post a Comment