Gwe kaget setengah mati….bahwa ada yang namanya BKM…Bantuan Khusus Mahasiswa. Apalagi ini? Ampun dah….gwe baru aja nulis kalo anak muda Indonesia manja, lah kok sekarang malah dimanja ama uang cuma-cuma macam ini. Gwe g komentar yah…apakah ini usaha menutup aktifitas dan kekritisan mahasiswa.Tapi…bantuan ini hanya akan membuat mahasiswa….anak muda Indonesia makin manja…makin males…lemah otaknya. Lihat saja jumlahnya 501,7 Milyar !!!!! (Kompas,30 Juni Jatah BLT Mahasiswa Rp 501,7 Miliar)
Mana bisa anak muda sekarang kaya Boedi Oetomo yang jaman dulu harus setengah mati bisa sekolah di STOVIA. Mana bisa….??? Mau kayak anak Amerika…mimpi sana…
Anak di Amerika, memang pendidikan dasarnya gratis….tapi g dengan pendidikan tingginya. Gwe cukup kaget, setelah nonton Absolute2020 yang bilang kalo banyak sekali anak Amerika yang nilai SAT nya sempurna yaitu 2400 harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak diterima di Universitas-universitas ternamadi U.S. Bukan karena mereka g pinter, tapi karena g ada duitnya. Bukan...bukan intinya pendidikan mahal, tapi usaha yang mereka tempuh hingga akhirnya mereka bisa sekolah. Mereka yang sekolah, pada akhirnya meminjam uang ke bank, lalu kerja paruh waktu setelah sekolah. Hanya untuk membiayai sarjana mereka. Dan berusaha untuk cepat lulus lalu cepat menghasilkan uang.
Di Indonesia juga banyak yang kayak gini, dan bagi gwe mereka lah yang membuat gwe selalu malu. Mereka yang kuliah pagi,malem kerja, lulus lebih cepat, dan lebih cepat berguna untuk masyarakat. Sedangkan gwe yang dikasih kemudahan, ga se-struggle mereka. Malu....
Kalau semuanya digampangin,orang tuh lebih mudah membuangnya. Coba kalo susah dapetnya...pasti mau membuangnya juga dengan berat hati.
Jadi, terlepas dari konspirasi di balik BKM itu...tolong jangan diterima. Jangan biarkan, kita mahasiswa, kita generasi muda ini dianggap lemah. Otak kita masih segar, raga kita masih kuat,jiwa kita masih bersemangat. Jangan biarkan langkah kita terhenti. Jangan biarkan kita terhina. Suruh saja mereka simpan uang itu untuk bangun gedung sekolah yang baik dan menggaji para guru honorer.
Jangan terima uang itu! Masih banyak yang layak menerimanya, dan itu bukan kita. Ingat kita masih bisa berusaha. Jangan kalah....jangan mau menanggung utang. Keringat kita....darah kita...masih dibutuhkan bangsa ini...Uang bantuan macam itu hanya menahan loncatan tinggi kita...
Kita yang Muda...Kita yang Terus Berkarya....
Mana bisa anak muda sekarang kaya Boedi Oetomo yang jaman dulu harus setengah mati bisa sekolah di STOVIA. Mana bisa….??? Mau kayak anak Amerika…mimpi sana…
Anak di Amerika, memang pendidikan dasarnya gratis….tapi g dengan pendidikan tingginya. Gwe cukup kaget, setelah nonton Absolute2020 yang bilang kalo banyak sekali anak Amerika yang nilai SAT nya sempurna yaitu 2400 harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak diterima di Universitas-universitas ternamadi U.S. Bukan karena mereka g pinter, tapi karena g ada duitnya. Bukan...bukan intinya pendidikan mahal, tapi usaha yang mereka tempuh hingga akhirnya mereka bisa sekolah. Mereka yang sekolah, pada akhirnya meminjam uang ke bank, lalu kerja paruh waktu setelah sekolah. Hanya untuk membiayai sarjana mereka. Dan berusaha untuk cepat lulus lalu cepat menghasilkan uang.
Di Indonesia juga banyak yang kayak gini, dan bagi gwe mereka lah yang membuat gwe selalu malu. Mereka yang kuliah pagi,malem kerja, lulus lebih cepat, dan lebih cepat berguna untuk masyarakat. Sedangkan gwe yang dikasih kemudahan, ga se-struggle mereka. Malu....
Kalau semuanya digampangin,orang tuh lebih mudah membuangnya. Coba kalo susah dapetnya...pasti mau membuangnya juga dengan berat hati.
Jadi, terlepas dari konspirasi di balik BKM itu...tolong jangan diterima. Jangan biarkan, kita mahasiswa, kita generasi muda ini dianggap lemah. Otak kita masih segar, raga kita masih kuat,jiwa kita masih bersemangat. Jangan biarkan langkah kita terhenti. Jangan biarkan kita terhina. Suruh saja mereka simpan uang itu untuk bangun gedung sekolah yang baik dan menggaji para guru honorer.
Jangan terima uang itu! Masih banyak yang layak menerimanya, dan itu bukan kita. Ingat kita masih bisa berusaha. Jangan kalah....jangan mau menanggung utang. Keringat kita....darah kita...masih dibutuhkan bangsa ini...Uang bantuan macam itu hanya menahan loncatan tinggi kita...
Kita yang Muda...Kita yang Terus Berkarya....